Mengatasi Phobia Di Sekolah
Sobat eXsis pernah gak ngalamin phobia sekolah…??? Nah phobia sekolah adalah bentuk kecemasan yang tinggi terhadap sekolah yang biasanya disertai dengan berbagai keluhan yang tidak pernah muncul atau pun hilang ketika “masa keberangkatan” sudah lewat atau pada hari Minggu atau hari libur. Phobia sekolah dapat sewaktu-waktu dialami oleh setiap anak hingga usianya 14-15 tahun, saat dirinya mulai bersekolah di sekolah baru atau menghadapi lingkungan baru atau pun ketika ia menghadapi suatu pengalaman yang tidak menyenangkan di sekolah.
Nah Sobat eXsis Ada beberapa tanda yang dapat dijadikan sebagai kriteria phobia sekolah, yaitu:
- Menolak untuk berangkat ke sekolah.
- Mau datang ke sekolah, tetapi tidak lama kemudian minta pulang
- Pergi ke sekolah dengan menangis, menempel terus dengan orang tua atau pengasuhnya, atau menunjukkan tantrum-nya seperti menjerit-jerit di kelas, agresif terhadap anak lainnya (memukul, menggigit, dsb.) atau pun menunjukkan sikap-sikap melawan/menentang gurunya
- Menunjukkan ekspresi/raut wajah sedemikian rupa untuk meminta belas kasih guru agar diijinkan pulang dan ini berlangsung selama periode tertentu.
- Tidak masuk sekolah selama beberapa hari.
- Keluhan fisik yang sering dijadikan alasan seperti sakit perut, sakit kepala, pusing, mual, muntah-muntah, diare, gatal-gatal, gemetaran, keringatan, atau keluhan lainnya. Anak berharap dengan mengemukakan alasan sakit, maka ia diperbolehkan tinggal di rumah.
- Mengemukakan keluhan lain (diluar keluhan fisik) dengan tujuan tidak usah berangkat ke sekolah.
- Senang berdiam diri di dalam kamar dan kurang mau bergaul .
Nah Sobat eXsis menangani masalah phobia sekolah cukuplah rumit karena ada keinginan dari anak untuk tidak terbuka terhadap pemasalahannya. Namun, jangan berkecil hati apabila ada anak atau siswa yang mengalami phobia sekolah, ada beberapa cara untuk membantu anak atau siswa dalam menghadapi phobia sekolah.
Untuk orang tua, yang bisa dilakukan adalah :
- Mengetahui sejak awal gejala yang muncul pada anak sehingga bisa ditangani lebih cepat. Gejala yang muncul ini terjadi pada anak yang berbeda dengan kebiasaan sehari-hari.
- Tanyakan pada anak sebab terjadinya perubahan tersebut dan beri arahan apabila perubahan itu berdampak negatif bagi anak dan masa depannya.
- Membantu anak agar bisa menangani masalahnya sendiri dengan memberikan nasehat atau saran serta menanamkan rasa tanggung jawab.
- Orang tua lebih terbuka atas masalah anak karena masalah yang dialami oleh jaman sekarang jauh berbeda dengan anak-anak jaman dahulu.
- Berkunsultasi dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah phobia sekolah anak seperti dengan guru dan psikolog.
Sedangkan untuk guru sebagai wali kelas atau untuk guru pembimbing, yang bisa dilakukan adalah :
- Memperhatikan kehadiran siswa di sekolah. Apabila siswa jarang masuk atau tidak masuk pada hari-hari tertentu, segera cari tahu apa penyebabnya.
- Membantu siswa menyelesaikan masalah yang menjadi penyebab munculnya phobia sekolah.
- Bekerja sama dengan guru bidang studi dan wali kelas terkait dengan phobia sekolah yang dialami siswa.
- Bekerja sama dengan orang tua untuk mencari tau penyebab munculnya phobia sekolah pada siswa dan bekerja sama dalam menyelesaikannya.
- Merujuk siswa ke psikolog apabila dirasa masalah phobia sekolah pada siswa sudah tidak dapat ditangani oleh pihak sekolah.
Membimbing siswa lain untuk lebih memperhatikan siswa yang mengalami phobia sekolah dengan harapan dapat memberikan motivasi sehingga masalah phobia sekolah dapat pelan-pelan teratasi.
Nah Sobat eXsis Semoga tips ini, dapat memberikan manfaat bagi para Sobat eXsis yang mempunyai phobia disekolah. (http://edukasi.kompasiana.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar